Dalam hadapi peningkatan tingkat inflasi, investasi sudah jadi opsi yang arif. Ada beberapa pilihan investasi, terhitung melakukan investasi di saham atau reksa dana, emas, mata uang asing, di property.
Sebagian orang melihat investasi property sebagai salah satunya investasi terbaik untuk menghindar erosi karena inflasi. Beberapa orang menjelaskan jika dengan melakukan investasi di real estat, Anda akan memperoleh pengembalian yang prospektif tak perlu bekerja terlampau keras dan beresiko.
Tetapi, melakukan investasi dalam real estat/property tak berarti jika tidak ada resiko dan gampang diatur. Karena tiap kesuksesan investasi ini akan bergantung pada usaha dan taktik yang diaplikasikan oleh aktornya. Untuk mengawali investasi property selekasnya untuk sukses dan memperoleh faedah yang diharapkan, Anda bisa awali dengan ikuti panduan investasi property ini:
Panduan Investasi Property Supaya Memberikan keuntungan
1. Pahami resiko dan faedah prospektif
Asset real estat biasanya memberi faedah berbentuk peningkatan harga. Disamping itu, beberapa aktor dapat menginginkan pendapatan tambahan berbentuk penghasilan sewa. Tetapi, asset investasi ekuitas bawa resiko likuiditas saat keperluan untuk jual dirasa.
Bila Anda ingin jual pada harga pasar, investor kemungkinan tidak bisa selekasnya mengganti asset investasi mereka jadi uang kontan karena mereka harus mendapati konsumen yang akurat. Maka tidak boleh pakai investasi Property/real estat untuk maksud periode pendek.
2. Lokasi property
Lokasi vital atau non-strategis property akan tentukan keringanan mendapati penyewa dan konsumen. Disamping itu, status vital dan tersedianya infrastruktur yang memberikan dukungan, seperti jalan, stasiun kereta api dan yang lain, akan berpengaruh berarti di harga real estat.
Jadi yakinkan lokasi property ada di tempat yang membuat gampang dicarter, misalkan di dekat kantor, teritori industri atau alat transportasi seperti stasiun kereta api.
3. Pengalaman pengembang (Developer)
Banyak pengembang sekarang ini kekurangan modal, yang berpengaruh pada resiko penuntasan project dan detail bangunan. Dimulai dari drainase yang jelek, atau kualitas bangunan yang bisa dibuktikan berkualitas rendah, dan lain-lain.
Ada pula property “Silent Hill”, property yang pada akhirnya tidak mempunyai konsumen. Karenanya ditinggal sebagai rumah hantu. Ditambah lagi ada peningkatan harga, bahkan juga rugi dipasarkan hingga tidak ada yang ingin beli. Mengakibatkan, investor pemula harus beli property yang dibuat minimal 80% untuk kurangi resiko.
4. Sarana Simpatisan
Mempunyai sarana simpatisan akan tingkatkan pasar property. Keringanan akses ke property sebagai factor yang bisa tingkatkan nilai harga property. Apa lagi bila dihubungkan dengan kenyamanan transportasi umum terpadu bis Trans Jakarta atau MRT, property yang dibeli menjadi mimpi. Sudah pasti, harga yang semakin tinggi dapat semakin cepat serta lebih memberikan keuntungan dibanding wilayah lain.
5. Kemampuan keuangan
Kemampuan keuangan sebagai investor kerap dilalaikan. Setoran harus dibayarkan, dan ongkos tambahan seperti ongkos untuk perlakuan notaris, pajak, pembayaran pertama dan yang lain, yang banyaknya tidak kecil. Karenanya, pikirkan dengan jeli kekuatan keuangan saat sebelum memilih untuk melakukan investasi.
Baiknya, pembelian barang dilaksanakan secara tunai, hingga keuntungan selekasnya dihimpun. Tetapi, bila Anda memilih untuk beli dengan utang, benar-benar dianjurkan untuk mempunyai modal awalnya minimal 50% dari harga pembelian. Pembayaran beruntun dari utang real estat selanjutnya batasi cuma 20% dari penghasilan bulanan.